Kadipaten, (24/2) – Njogan Pelajar Vol. 2 dengan tema Meneguhkan Identitas Pelajar NU dalam Gerakan Sosial Berbasis Sejarah dan Transformasi Zaman sukses digelar pada Senin, 24 Februari 2025, di Pendopo Balai Kelurahan Kadipaten. Kegiatan ini bertujuan untuk meneguhkan identitas pelajar Nahdlatul Ulama (NU) dalam gerakan sosial dengan menggali pemahaman sejarah serta dampak transformasi zaman terhadap pergerakan tersebut.
Acara ini diikuti oleh rekan dan rekanita IPNU-IPPNU ranting se-Kecamatan Babadan serta PAC IPNU-IPPNU se-Kawedanan Kota. Kegiatan dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Rekan Mushonif dan menghadirkan Sahabat Aji Binawan Putra dari Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Babadan sebagai pemantik diskusi.
Diskusi berlangsung interaktif dengan pembahasan tentang sejarah pergerakan pelajar NU, orientasi dan paradigma IPNU-IPPNU, serta bagaimana pelajar NU dapat berkontribusi dalam gerakan sosial di era modern. Antusiasme peserta terlihat jelas ketika sesi tanya jawab dibuka, di mana mereka aktif menyampaikan pandangan dan berdiskusi mengenai berbagai problematika yang dihadapi saat ini. Suasana diskusi yang hangat dan penuh semangat menciptakan ruang refleksi yang mendalam bagi seluruh peserta.
Salah satu poin menarik dalam diskusi ini adalah penekanan pada pentingnya kolektivitas dalam menciptakan perubahan sosial yang lebih besar. Sebagaimana disampaikan Sahabat Aji Binawan Putra,
"Kolektif memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan yang lebih besar dibandingkan dengan usaha individu, karena sinergi antar anggota memungkinkan terjadinya inovasi, pemecahan masalah yang lebih efektif, dan pencapaian tujuan yang lebih luas. Ketika bekerja bersama, potensi masing-masing individu akan saling melengkapi, menghasilkan dampak yang jauh lebih signifikan."
Harapan besar muncul setelah suksesnya Njogan Pelajar Vol. 2 ini. Diharapkan IPNU-IPPNU semakin memahami identitas mereka sebagai pelajar NU dan mampu menerapkan nilai-nilai yang telah didiskusikan ke dalam aksi nyata di masyarakat. Dengan pemahaman sejarah dan paradigma yang lebih kuat, mereka dapat menjadi motor penggerak dalam berbagai gerakan sosial yang lebih luas dan berdampak nyata.
Kontributor: Nafis Syaifa
Editor : Dzaky
0 Komentar