Gupolo, 1 Desember 2024 — Warung Nemlikur kembali hadir meramaikan kegiatan Ahad Pahing di Desa Gupolo dengan menawarkan aneka sajian khas seperti jamu tradisional beras kencur dan parem, serta makanan lezat seperti tongseng dan pentol corah. Kegiatan ini bukan sekadar berjualan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antara PAC IPNU IPPNU Babadan dengan Banom Fatayat dan Muslimat se-Kecamatan Babadan.
Dimulai sejak pukul 08.00 WIB, Warung Nemlikur langsung diserbu oleh jamaah pengajian Ahad Pahing yang hadir di lokasi. Tingginya antusiasme pembeli menjadi momen berkesan bagi tim Warung Nemlikur. Banyak pembeli yang memberikan apresiasi terhadap cita rasa jamu dan makanan yang dijual. “Jenis jualannya enak dan khas, ini usaha yang bagus untuk organisasi,” ungkap salah satu jamaah.
Rekanita Alfina, salah satu promotor Warung Nemlikur, menjelaskan bahwa program ini bertujuan sebagai badan usaha mandiri organisasi. “Warung Nemlikur ini kami gagas untuk menambah kas organisasi secara mandiri, sekaligus sebagai media untuk mempererat hubungan dengan Banom lain, terutama dalam pengadaan konsumsi kegiatan mendatang,” tuturnya.
Kegiatan ini memiliki nilai lebih dengan menjadikan setiap anggota lebih aktif dan kreatif dalam mendukung kebutuhan organisasi. Rekanita Fiki, Ketua PAC IPPNU Babadan, berharap Warung Nemlikur dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif. “Kami berharap program ini dapat memperdayakan kebutuhan organisasi, baik dalam hal dana maupun menjalin sinergi dengan masyarakat dan Banom lainnya,” ujarnya.
Warung Nemlikur bukan hanya sekadar usaha, melainkan wujud nyata kolaborasi, kreativitas, dan kemandirian yang menjadi modal penting untuk memajukan organisasi. Dengan konsistensi dan inovasi, kegiatan ini diharapkan terus berjalan lancar, membawa manfaat bagi organisasi dan masyarakat sekitarnya.
0 Komentar